KSU Bromo Mandiri KTI (KBM KTI) dalam kegiatan pengelolaan hutan lestari memiliki kewajiban dalam memonitoring atau penilaian dari kegiatan pengelolaan hutan lestari tersebut yang telah diatur dalam standar sertifikasi Forest Stewarship Council (FSC®) yang dijelaskan pada Prinsip 8. Monitoring harus dilaksanakan – sesuai dengan ukuran dan intensitas pengelolaan hutan – untuk menilai kondisi hutan, hasil dari produk-produk hutan, lacak balak, dan pengelolaan kegiatan dan dampaknya bagi lingkungan maupun sosial. Monitoring yang dilakukan oleh KBM KTI terdiri dari Monitoring periode rutin setiap bulan atau sewaktu-waktu aapabila ada kejadian seperti Monitoring Kebakaran Hutan,Kecelakaan Kerja, Penebangan,,dll dan Monitoring periode tahunan seperti monitoring potensi tegakan,Flora dan fauna ,dll
Berdasarkan hasil monitoring yang telah dilaksanakan oleh KBM KTi mulai tahun Januari 2017 sampai Maret 2018 terdiri dari :
NO
|
JENIS MONITORING
|
HASIL MONITORING
|
EVALUASI
|
PERIODE
|
Ket
|
1.
|
Monitoring
Kebakaran Hutan
|
Pada tahun
2017 tidak terjadi kebakaran Hutan “NIHIL”
|
Perlu ditingkatkan
dan patroli
|
Bulanan
|
-
|
2.
|
Monitoring
Kecelakaan Kerja
|
Pada tahun
2017 tidak terjadi kebakaran Hutan “NIHIL”
|
Perlu
ditingkatkan dan sosialisasi kepada tenaga kerja,fk dan anggota
|
Bulanan
|
-
|
3.
|
Monitoring
Areal Lindung
|
Areal lindung
KBM KTI terdiri dari 210 lokasi dan tidak djumpai bekas penebangan , lokasi
yang terdapat batas jelas sebnayak 160 okasi dan 50 lokasi masih belum jelas
|
Areal lindung
perlu penambahan dalam penanaman MPTS, penandaan batas areal lindung
direncanakan September 2016 dan sosialisasi mengenai pentingnya areal lindung
|
Tahunan
|
-
|
4.
|
Monitoring HCV
|
Areal HCV
di KBM KTI terdapat 209 lokasi dan loksai tersebut sebnyak 159 lokasi
terdapat batas yang jelas dan 50 lokasi masih belum terdapat penandaan
batasyang jelas, jenis Hcv yang terdapat yaitu HCV 4.1 sebanyak 200 lokasi
HCV 4.2 sebanyak 2 lokasi,HCV 4.1 & 4.2 sebanyak 5 lokasi ,HCV 5 sebanyak
2 lokasi dan HCV 6 sebanyak 1 lokasi dan pengelolaanya masih baik dikarenakan
tidak ada ancaman seperti penebangan
|
Perlu
ditingkatkan,perlu dijaga keberadaannya
dan penandaan batas areal direncanakan pada September 2016
|
Tahunan
|
-
|
5.
|
Monitoring Hama dan Penyakit tanaman
|
Areal kerja KBM KTI sebanyak 555 lahan jenis penyakit yang dijumpai yaitu Gall dengan
intensitas penyerangan tanaman berkisar dari 0 -20 % pada 14 lokasi, dan hama
ulat dengan intensitas penyerangan tanaman berkisar dari 0 -40 % pada 40
lokasi
|
Sosialisasi
kepada petani,FK dan Koorwil mengenai penaganan hama dan penyakit menggunakan
pestisida nabati dan tidak menanam monokultur.
Untuk
penaganan penyakit gall petani melakukan penaganan secara tekhnis dengan 2 M
(Memangkas dan mengubur ) sedangkan untuk hama ulat dilakukan dengan
penyemprotan pestisda nabati.
|
Tahunan
|
-
|
6.
|
Monitoring B3
|
Areal Kerja KBM KTI sebanyak 555 lahan yang
masih menggunakan pestisida kimia jenis gandasil (Pupuk daun) sebanyak 98
lokasi dan untuk penggunaan pupuk
kimia jenis urea sebanyak 103
|
Sosialisasi untuk menggunakan ppuk nabati
dan bekas bungkus dari penggunaan pupuk tersebut di kumpulkan di bak samah B3
yang disediakan di FK masing-masing
|
2 x setahun
|
-
|
7.
|
Monitoring Flora dan Fauna
|
Dari hasil
monitoring yang dilakukan pada bulan April 2016, flora dan fauna yang umumnya
ditemukan dilahan anggota antara lainjenis alpukat, cengkeh, mangga, burung
emprit, burung cendet, dan burung kacamata, dimana jenis flora dan fauna
tersebut tidak adayang termasuk dalam daftar flora fauna yang dilindungi
berdasarkan IUCN, PP 7 tahun 1999 dan CITES.
|
Tindakan
pengelolaan KBM KTI untuk perlindungan flora dan fauna langka antara lain
adalah pemasangan papan himbauan laranganperburuan hewan yang dilindungi di
beberapa lokasi di saeluruh area kerja KBM KTI.
|
Tahunan
|
-
|
8.
|
Monitoring Penanaman
|
Persentase
hidup dari penanaman periode tahun 2016 -2017 sebesar 78,86 %
|
Perlu
dipertahankan dan ditingkatkan diperiode berikutnya. untuk sulam direncanakan
pada periode berikutnya
|
Tahunan
(setelah musim tanam)
|
-
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar